Progresivisme adalah aliran filsafat yang didasari oleh pengetahuan dan kepercaan bahwa manusia memiliki kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi masalah yang ada pada dirinya. Oleh karena itu, aliran ini berusaha mengembangkan asas progresif dalam semua realitas. Semua tantangan hidup manusia hendaknya diselesaikan secara praktis.
Pandangan aliran progresivisme terhadap pendidikan adalah aliran ini menolak pendidikan yang bersifat otoriter. Alasannya, pendidikan yang otoriter akan menyebabkan kesulitan dalam pencapaian tujuan karena kurang menghargai kemampuan-kemampuan orang lain dalam proses pendidikan itu sendiri. Padahal, tidak ada sesuatu yang bisa bergerak sendiri. Segalanya adalah proses dari banyak unsur yang bekerja berdampingan untuk mengalami kemajuan atau progress.
Ilmu pengetahuan adalah segala ilmu yang memberikan kemajuan, dan itulah bagian utama dari kebudayaan. Progresivisme juga disebut sebagai instrumentalise karena menganggap intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup dan mendapatkan kesejahteraan, serta mengembangkan kepribadian manusia. Selain itu, progresivisme juga disebut sebagai eksperimentalisme karena aliran tersebut mempraktikkan eksperimen untuk menguji kebenaran suatu teori. Aliran ini juga disebut sebagai environmentalisme karena menganggap lingkungan hidup memberikan pengaruh yang besar terhadap pembinaan kepribadian.
Nilai-nilai pendidikan yang dianut oleh aliran progresivisme adalah fleksibilitas, toleran, dan ide terbuka. Hal ini membuatnya untuk selalu maju secara konstruktif, informatif, reformatif, aktif dan dinamis. Dengan demikian, peserta didik diberikan kemerdekaan baik secara fisik maupun cara berpikir dalam mengembangkan bakat dan potensinya. Siswa diberikan kebebasan agar memiliki kualitas sehingga menjadi generasi penerus yang mampu menjawab perkembangan zaman.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Filsafat Pendidikan Progresivisme"
Post a Comment