Aniyāta berarti tidak tentu atau tidak pasti. Dalam hal ini, aniyāta menunjukkan pelanggaran
yang dilakukan oleh para bhikkhu
ataupun bhikkhūṇi di mana pelanggaran tersebut masih belum dapat ditentukan.
Ada dua macam pelanggaran aniyāta.
- Seorang bhikkhu duduk bersama dengan seorang wanita, di tempat yang terhalang (sehingga orang lain tidak dapat melihat mereka berdua). Kemudian seorang umat awam wanita yang dapat dipercaya melaporkan kejadian tersebut, maka bhikkhu tersebut harus disidang berkenaan dengan pelanggaran parajika, saṅghadisesa, atau pacittiya.
- Seorang bhikkhu duduk bersama dengan seorang wanita, di tempat yang tidak terhalang namun berada jauh dari keramaian (sehingga orang lain tidak dapat mendengar perbincangan mereka). Kemudian seorang umat awam wanita yang dapat dipercaya melaporkan kejadian tersebut, maka bhikkhu tersebut harus disidang berkenaan dengan pelanggaran saṅghadisesa atau pacittiya.
Keterangan:
Yang
dimaksud dengan tempat yang terhalang adalah tempat yang memiliki sekat atau batas
sehingga orang lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh bhikkhu tersebut bersama dengan seorang
wanita itu. Hal ini memungkinkan terjadinya aktivitas seksual yang menjadi
basis dari parajika, kata-kata yang
mengarah kepada ajakan hubungan seksual yang menjadi basis dari saṅghadisesa,
dan pacittiya.
Tempat
yang tidak terhalang mengacu kepada tempat terbuka yang tidak bersekat,
sehingga orang lain dapat melihat aktivitas bhikkhu
tersebut bersama dengan seorang wanita itu. Namun, tempat ini jauh dari
keramaian sehingga orang lain tidak mungkin mendengar percakapan yang dilakukan
oleh bhikkhu dan wanita itu. Hal ini
memungkinkan terjadinya ucapan yang mengarah pada ajakan hubungan seksual yang
menjadi basis saṅghadisesa, dan pacittiya.
Umat
awam wanita yang bisa dipercaya sebagai pelapor adalah seorang umat yang paling
tidak telah mencapai tingkat kesucian pemasuk arus (sotapanna). Orang yang demikian, tidak mungkin dapat berbohong
lagi. Oleh karena itu, umat awam ini dikatakan adalah umat yang dapat
dipercaya.
0 Response to "ANIYĀTA"
Post a Comment