Manusia yang memiliki bakat, kreatifitas, tenaga, imajinasi adalah sumber daya
utama organisasi. Dalam hal ini, pemimpin organisasi memiliki tugas, yaitu
memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, penting
diperhatikan bagaimana cara penarikan, penyeleksian, pengembangan, dan
penggunaan sumber daya manusia tersebut dalam pencapaian tujuan organisasi. Hal
ini adalah salah satu unsur penentu sukses dan tidaknya seorang manajer. Dalam
artian, kesuksesan manajer juga bergantung pada cara seorang manajer
menjalankan fungsi penyusunan personalianya.
Fungsi
penyusunan personalia dimasukkan dalam fungsi pengarahan, yaitu bagaimana
mengarahkan manusia dalam mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya
dengan fungsi organisasi, yaitu sebagai wadah manusia untuk mencapai tujuan
bersama atau tujuan organisasinya.
Proses Penyusunan Personalia
Tahapan
atau proses penyusunan personalia terdiri dari perencanaan sumber daya manusia,
kemudian penarikan tenaga kerja, penyeleksia tenaga kerja, pengenalan dan
orientasi organisasi, latihan dan pengembangan karyawan, penilaian pelaksanaan
kerja karyawan, pemberian balas jasa dan penghargaan, dan perencanaan dan
pengembangan karier. Proses-proses tersebut akan dibahas satu-persatu sebagai
berikut.
A. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Pemenuhan
kebutuhan organisasi untuk mengisi posisi tertentu, untuk itu perlu adanya
perencanaan yang terdiri atas (1) penentuan jabatan yang akan diisi, kemampuan
yang dibutuhkan, serta jumlah yang dibutuhkan; (2) pemahaman pasar tenaga kerja
potensial; (3) pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran kerja.
Dalam
hal penentuan spesifikasi jabatan, yang dianalisis adalah penentuan keahlian
dan keterampilan yang dimiliki, tanggung jawab, pengetahuan mengenai
pekerjaannya, wewenang yang dimiliki, serta hubungan yang ada pada setiap
jabatan dalam suatu organisasi. Hasil dari analisis tersebut adalah deskripsi
jabatan, yaitu pernyataan tertulis yang berisi tugas, wewenang, serta hubungan
lini organisasi.
Sumber-sumber
penawaran personalia ada dua jenis, yaitu sumber intern dan ekstern. Sumber
intern berarti berasal dari organisasi itu sendiri, personalia yang demikian
bisa diperoleh melalui proses:
(1) penataran (upgrading), yaitu
dengan mendidik dan memberi latihan kepada karyawan lama;
(2) pemindahan (transferring), yaitu
memindahkan karyawan dari posisi yang kurang disenangi ke posisi yang lebih
disenangi, pemindahan ini harus sesuai kebutuhan;
(3) pengangkatan (promoting), yaitu
pengangkatan karyawan ke jabatan yang lebih tinggi.
Sedangkan
sumber ekstern dapat diperoleh antara lain dari lamaran yang masuk secara
pribadi, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja, sekolah-sekolah,
pesaing, immigrasi dan migrasi.
B. Penarikan dan Seleksi Karyawan
Proses
penarikan dan seleksi karyawan ini adalah proses yang saling berkesinambungan.
Metode yang bisa dilakukan untuk penarikan karyawan adalah dengan memasang
iklan, menggunakan tenaga honorer, rekomendasi dari karyawan yang sedang
bekerja, lamaran pribadi, lembaga-lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga
kerja, dan serikat buruh.
Dalam
hal ini, setelah melalui proses penarikan maka calon tenaga kerja tersebut
harus diseleksi. Seleksi ini bertujuan untuk memilih tenaga kerja potensial
untuk menduduki jabatan tertentu dari lamaran yang masuk. Proses umumnya adalah
melalui wawancara pendahuluan, pengumpulan data pribadi, pengujian (tes dan
psikotes), wawancara lanjutan, pemeriksaan referensi prestasi, pemeriksaan
kesehatan, keputusan pribadi, dan orientasi jabatan.
C. Latihan dan Pengembangan Karyawan
Tujuan
dari latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektifitas
kerja dalam mencapai hasil yang telah ditetapkan. Latihan dimaksudkan untuk
memperbaiki penguasaan keterampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu,
terperinci, dan rutin. Sedangkan pengembangan memiliki ruang lingkup yang lebih luas dalam
meningkatkan kemampuan, sikap, dan sifat kepribadian serta penyesuaian diri
dalam perkembangan teknologi.
Ada
dua jenis metode dalam latihan dan pengembangan karyawan, yaitu metode on the job dan metode off the job. Adapun bentuk metode on the job antara lain:
- coaching, yaitu atasan memberikan bimbingan dan pengarahan langsung ketika bawahan melaksanakan tugas rutin;
- planned progression, pemindahan karyawan dalam saluran-saluran yang ditentukan melalui tingkatan organisasi yang berbeda;
- penugasan sementara, yaitu bawahan ditempatkan pada posisi tertentu dalam jangka waktu tertentu pula;
- rotasi jabatan, pemindahan karyawan melalui jabatan-jabatan yang berbeda;
- sistem penilaian prestasi formal.
Sedangkan cara off the job, antara lain:
- program pengembangan eksekutif, manajer berpartisipasi dalam program yang dibuka untuk umum untuk melakukan simulasi;
- latihan laboratorium, seseorang belajar lebih sensitif terhadap lingkungan dan orang lain;
- pengembangan organisasi, menekankan pada perubahan, pertumbuhan, dan pengembangan organisasi secara menyeluruh.
D. Pemberian Kompensasi
Kompensasi
adalah pemberian finansial kepada karyawan atas pemberian jasanya pada
pekerjaan yang dilaksanakan dan menjadi motivator bagi pelaksanakan pekerjaan
dimasa yang akan datang. Prinsip yang harus diperhatikan adalah prinsip
keadilan, yakni melihat nilai relatif dibandingkan dengan yang lain,
berdasarkan tanggung jawab yang diemban, kemampuan yang dimiliki, produktivitas,
dan kegiatan manajerial.
Kompensasi
ditentukan oleh tiga hal. Yang pertama adalah kesediaan untuk membayar sesuai
dengan pengorbanan yang dilakukan kepada organisasi atau perusahaan.
Selanjutnya kemampuan membayar yang tergantung pada pendapatan yang diterima
oleh perusahaan yang tidak lepas dari produktivitas karyawan. Yang terakhir
adalah persyaratan pembayaran yang mengacu pada kondisi perusahaan, peraturan
pemerintah, serikat pekerja, kondisi permintaan dan penawaran tenaga kerja dan
para pesaing.
Referensi
Mukhyi, Mohammad Abdul, dan Iman Hadi Saputro. 1995. Pengantar Manajemen Umum (Untuk STIE).
Tanpa Kota: Gunadarma.
0 Response to "PENYUSUNAN PERSONALIA"
Post a Comment