Penulis: Rakay Sutamayapanna
Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan salah satu
faktor penting dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. Kebanyakan orang
berpendapat bahwa sumber belajar adalah berupa bahan cetak seperti buku atau
modul. Namun, jika ditelisik ulang, sumber belajar adalah segala sesuatu yang
menunjang terjadinya proses belajar. Majid (2007: 170) menyatakan bahwa segala
sesuatu yang digunakan, orang, atau benda tertentu adalah termasuk sumber
belajar. Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa sumber belajar ditetapkan sebagai
informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat
membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum.
Sementara itu, Hamalik (1989)
seperti yang dikutip oleh Muhtadi (2006) menyebutkan bahwa sumber belajar
merupakan semua sumber yang dapat dipakai oleh peserta belajar, baik secara
individual maupun kelompok, untuk memudahkan terjadinya proses belajar. Menurut
ASTEC (1977), sumber belajar adalah semua sumber, baik data, manusia, dan
barang yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai sumber tersendiri atau dalam
kombinasi untuk memperlancar belajar meliputi pesan, orang, material, alat,
teknik, dan lingkungan. Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa sumber
belajar adalah keseluruhan lingkungan, benda, dan orang yang mengandung
informasi, yang dapat digunakan sebagai sarana bagi pembelajar untuk melakukan
aktivitas belajar.
Bentuk-bentuk Sumber Belajar
Dari pengertian sumber belajar
tersebut, Majid (2007) merancang bentuk-bentuk sumber belajar sebagai berikut:
- Tempat atau
lingkungan alam sekitar, yaitu dimana
saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku.
Misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah,
kolam ikan, dan lain sebagainya.
- Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik. Misalnya situs-situs bersejarah, candi, atau benda peninggalan lainnya.
- Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik dapat belajar sesuatu. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan sebagainya.
- Buku, yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedia, dan lain-lain.
- Peristiwa dan fakta, misalnya peristiwa kerusuhan, bencana yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Berbagai bentuk sumber belajar
tersebut akan bermakna bagi peserta didik maupun guru, apabila sumber belajar
diorganisisr melalui satu rancangan yang memungkinkan dapat memanfaatkannya
sebagai sumber belajar. Jika tidak, maka lingkungan sekitar, benda, orang, dan
atau buku hanya sekadar menjadi tempat, benda, orang atau buku yang tidak
berarti apa-apa.
Fungsi Pengembangan Sumber Belajar
Majid (2007: 171) menyebutkan bahwa sumber belajar harus dipergunakan
secara efektif sehingga melakukan kontak pada pelajar secara tepat. Menurut
Cece Wijaya dalam Majid (2007) menyatakan terdapat enam fungsi pengembangan
sumber belajar, yaitu:
- Fungsi Riset dan Teori, yaitu menghasilkan dan mengetes pengetahuan yang bertalian dengan sumber-sumber belajar, pelajar, dan fungsi tugas. Hal ini bisa diperoleh dengan merencanakan riset, melakukan riset, meninjau kembali literatur riset, dan mempraktikkan informasi ke dalam belajar. Tujuan lain dari fungsi riset dan teori ini adalah untuk mengembangkan keunikan teori terhadap teknologi pendidikan. Pengetahuan yang diperoleh dari fungsi ini dapat membimbing kegiatan fungsi yang lain.
- Fungsi Desain, tujuannya adalah menjabarkan saecara garis besar teori teknologi pendidikan berikut mata pelajarannya ke dalam spesifikasinya untuk dipakai sebagai sumber belajar. Desain di sini tidak sama dengan pengembangan (development). Pengembangan dianggap lebih besar dan luas termasuk fungsi desain, fungsi produksi, dan fungsi evaluasi. Dalam desain, orang berusaha menganalisis dan mensistemasi kebutuhan, tujuan, sifat, murid, tugas, kondisi belajar, kegiatan instruksional, dan sumber-sumber khusus. Output dari fungsi desain ialah berupa (1) produksi sumber-sumber khusus dan (2) identifikasi sumber-sumber yang ada.
- Fungsi Produksi dan Penempatan, tujuan fungsi ini adalah menjabarkan secara khusus sumber-sumber ke dalam sumber-sumber kongkret. Output dari fungsi produksi dan penempatan ialah produk kongkret dalam bentuk prototip atau bahan-bahan produk untuk sumber belajar.
- Fungsi Evaluasi dan Seleksi, tujuan fungsi ini adalah untuk menentukan atau menilai penerimaan (atau sejenis kriteria) sumber-sumber belajar oleh fungsi yang lain. Hal ini bisa dilakukan oleh metode eksperimental yang praktis dan objektif. Tujuan penilaian itu adalah menyangkut hal-hal (1) keefektifan sumber dalam mencapai tujuan; (2) kemampuan sumber-sumber belajar dalam mencapai standar produksi; (3) kemampuan sumber-sumber untuk dipahami; dan (4) kemampuan sumber-sumber dalam memenuhi kebutuhan khusus. Setelah evaluasi dilaksanakan, kemudian dilakukan seleksi.
Simpulan
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang menunjang
terjadinya proses belajar. Bentuk-bentuk sumber belajar meliputi lingkingan,
benda, orang, buku, bahkan peristiwa atau fakta yang terjadi di lapangan.
Selama hal-hal tersebut dijadikan penunjang proses belajar, maka selama itu
pula kedudukannya adalah sebagai sumber belajar. Oleh karena itu, pandangan
bahwa sumber belajar adalah guru atau sekadar buku ajar adalah pandangan
konvensional. Pandangan modern menganggap bahwa segala sesuatu yang dapat
dijadikan sebagai penunjang terjadinya perubahan tingkah laku belajar adalah
sumber belajar.
Referensi
Majid, Abdul. 2007. Perencanaan
Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muhtadi, Ali. 2006. Bahan
Ajar Kuliah Manajemen Sumber Belajar. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
0 Response to "SUMBER BELAJAR"
Post a Comment