Metode Dalam Mempraktikkan Agama Buddha

Suatu ajaran agama tidak akan memberikan manfaat yang besar jika hanya dipelajari secara teoritis. Manfaat yang lebih besar adalah jika ajaran agama benar-benar dipraktikkan. Oleh karena itu, diperlukan berbagai macam cara atau metode dalam melaksanakan ajaran agama, demikian pula dalam melaksanakan ajaran agama Buddha.


Buddha mengajarkan cara sederhana untuk mempraktikkan ajaran Beliau. Cara sederhana itu biasa dikenal dengan nama anupubhikatha. Kaharuddin (2004: 162) menjelaskan bahwa anupubhikatha adalah metode bertahap yang diajarkan untuk mempraktikkan ajaran Buddha. Anupubhikatha terdiri dari lima macam hal yang diterangkan secara bertahap, yaitu praktik kemurahan hati (dāna), praktik kemoralan (sīla), kebahagiaan di alam surga (sagga kathā), bahaya dalam kenikmatan duniawi (kāmādinava kathā), dan manfaat meninggalkan kesenangan indera (nekkhamānisaṁsa kathā). Melalui praktik bertahap inilah, para siswa Buddha diharapkan mampu mempraktikkan ajaran Buddha dengan baik secara berkesinambungan.

Dalam Buddhisme Mahāyāna, juga dikenal metode upaya kausalya. Sunaryo (2012) menyatakan bahwa upaya kausalya adalah metode yang praktis untuk mengajakan Dharma. Meski metode tersebut memiliki bentuk yang praktis, namun esensi ajaran Buddha tetap dipertahankan. Beberapa contoh penerapan upaya kausalya adalah dengan cara puja bakti, pelepasan makhluk hidup (fang sen), dan pembacaan sutra atau mantra.

Dari semua metode pelaksanaan ajaran Buddha, pada intinya adalah untuk mencapai pembebasan. Adapun ajaran Buddha yang harus dipraktikkan untuk mencapai pembebasan tersebut adalah sīla, samādhi, dan paññā. Dengan demikian, semua metode tersebut pasti mengarah pada pelaksanaan moralitas, konsentrasi, dan pencapaian kebijaksanaan.

0 Response to "Metode Dalam Mempraktikkan Agama Buddha"

Post a Comment