Sistem dan Kurikulum Pendidikan Agama Buddha

Menurut Simamora (2009: 6), sistem adalah kesatuan bagian-bagian yang satu sama lainnya memiliki hubungan. Dengan demikian, dalam dunia pendidikan sistem pendidikan adalah suatu hal yang menghubungkan berbagai macam unsur dalam bidang pendidikan. Sistem pendidikan sangat penting untuk memperjelas tujuan dan metode pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Secara umum, pendidikan dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitu pendidikan formal, non formal, dan informal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang dilaksanakan dengan jenjang tertentu, memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, dan ada ujian atau tes yang menentukan lulus tidaknya seseorang dalam jenjang pendidikan yang ditempuh.

Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan yang tidak selalu berjenjang dan memiliki sifat yang lebih praktis dibandingkan dengan pendidikan formal. Intensitas waktunya pun jauh lebih singkat dibandingkan dengan pendidikan formal. Contoh pendidikan non formal adalah kursus dan bimbingan belajar tertentu.

Jenis pendidikan yang terakhir adalah pendidikan informal. Pendidikan jenis ini bersifat lebih bebas, tidak bersyarat, tidak berjenjang, tidak ada materi yang secara khusus dirancang untuk dipelajari. Pendidikan seperti ini adalah pendidikan yang berlangsung di lingkungan keluarga dan bermasyarakat.

Pada masa Buddha, pendidikan berlangsung lebih secara informal. Buddha menyampaikan Dharma menyesuaikan dengan kondisi pendengar. Oleh karena itu, pembabaran ajaran oleh Buddha lebih banyak mengacu pada persoalan kehidupan sehari-hari. Dengan demikin, siswa-siswa buddha dapat langsung mempraktikkan ajaran Buddha tersebut dalam kehidupannya.

Pada masa modern seperti sekarang, kebutuhan pendidikan agama mulai berkembang. Pendidikan agama tidak hanya dijadikan sebagai tuntunan dalam membimbing spiritualitas manusia, tetapi juga tuntutan dunia akademik yang menentukan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, sistem pendidikan agama Buddha perlu mengalami penyesuaian agar tetap selaras dengan tujuan pendidikan agama Buddha, baik secara dunawi maupun di atas duniawi.

Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan agama Buddha dalam segi duniawi, kurikulum adalah salah satu dari sekian banyak unsur yang harus dipersiapkan. Kurikulum pendidikan agama Buddha digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan agama Buddha yang dilaksanakan melalui cara formal dan non formal. Jadi, kurikulum memiliki peran yang sangat mendasar bagi keberlangsungan pendidikan agama Buddha.

Adapun aspek-aspek yang dijadikan dasar pengembangan materi dalam kurikulum pendidikan agama Buddha adalah (1) keyakinan (saddhā); (2) moralitas (sīla); (3) konsentrasi (samādhi); (4) kebijaksanaan (paññā); (5) Tipiṭaka; dan (6) sejarah. Dengan demikian pendidikan agama Buddha selalu mengacu pada aspek-aspek tersebut di atas. Perkembangan materi tentu disesuaikan dengan jenjang pendidikan peserta didik.

0 Response to "Sistem dan Kurikulum Pendidikan Agama Buddha"

Post a Comment