PENERAPAN KURIKULUM 2013, TANTANGAN ATAU HAMBATAN?

Penulis: Rakay Sutamayapanna

Kurikulum memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Menurut definisinya, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh karena itu, kedudukan kurikulum sangat menentukan arah pendidikan karena dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan.

Rencana penerapan kurikulum baru, yakni Kurikulum 2013, dalam kalangan pendidikan telah banyak dibicarakan. Beberapa kalangan sangat mendukung rencana penerapan kurikulum 2013 dengan alasan perubahan kurikulum adalah sebagai proses untuk menjawab tantangan masa depan. Namun, tidak dipungkiri bahwa ada beberapa pihak yang menolak penerapan kurikulum tersebut. Penolakan tersebut muncul karena beberapa pihak menilai bahwa Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dipersiapkan secara instan. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas mengenai rencana penerapan kurikulum 2013 dari kedua sudut pandang, yaitu apakah penerapannya dipandang sebagai beban atau tantangan untuk mempersiapkan generasi masa depan yang cemerlang.

Pro dan Kontra Penerapan Kurikulum 2013
Penerapan kurikulum 2013 memberikan dampak pada jumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa. Misalnya saja pada jenjang SD, untuk Mata Pelajaran IPA dan IPS diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini membuat jumlah mata pelajaran berkurang, namun jumlah jam pelajaran bagi beberapa mata pelajaran yang terintegrasi dengan IPA dan IPS menjadi ditambah.

Pemampatan jumlah mata pelajaran yang diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lainnya inilah yang dinilai beberapa kalangan sangat merugikan guru  dan siswa. Mereka menganggap bahwa pemampatan jumlah mata pelajaran hanya membuat kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan secara menyeluruh dan fokus. Misalnya saja pembelajaran IPA tentang energi angin, memang bisa dijelaskan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, namun yang dipejari dalam bahasa Indonesia adalah struktur kalimatnya, bukan esensi energi angin itu sendiri.

Selain masalah pemampatan jumlah mata pelajaran, guru juga dihadapkan dalam masalah kesiapan dalam penerapan kurikulum 2013. Seperti yang tercantum dalam media Kompas.com (Edisi 2 April) bahwa Wakil Kepala SMKN 24 Jakarta, bagian kurikulum, belum mendapatkan penjelasan mengenai teknis pelaksanaan kurikulum 2013. Tentu pihak sekolah akan merasa kebingungan jika teknis pelaksanaan kurikulum 2013 tidak segera dijelaskan.

Di sisi lain, Kemendikbud RI menyatakan bahwa perubahan kurikulum ini adalah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2010-2014. Tujuan dari perubahan kurikulum itu sendiri adalah untuk peningkatan kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Hal ini didasarkan pada adanya kekhawatiran terhadap kemampuan yang dimiliki siswa yang selama ini hanya mengacu pada aspek kognitif saja. Selain itu, perubahan kurikulum perlu dilakukan untuk mempersiapkan generasi yang mampu menjawab tantangan masa depan yang semakin berkembang.

Lebih lanjut, Mendikbud RI juga mengatakan bahwa beliau lebih memilih untuk mengadakan perubahan kurikulum karena memiliki pijakan yang jelas. Kurikulum yang baru ini diharapkan mampu menumbuhkan kreatifitas siswa. Oleh karena itu, penerapan kurikulum 2013 ini akan mengakomodasi semua hal yang berhubungan dengan pengembangan kreatifitas siswa. Hal ini memungkinkan untuk dilaksanakan karena objek pembelajarannya adalah fenomena alam, fenomena sosial, dan fenomena budaya.

Mendikbud juga menyatakan bahwa guru adalah ujung tombak penerapan kurikulum 2013. Oleh karena itu, guru akan disiapkan untuk mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas. Langkah awal yang dilakukan oleh Mendikbud RI adalah dengan memberikan bimbingan kepada guru-guru kelas 1 SD, 4 SD, 7, dan 10 agar siap dalam mengimplementasikan pengajaran tematik integratif. Maksud dari pembelajaran tematik integratif adalah materi ajar tidak disampaikan berdasarkan mata pelajaran tertentu, melainkan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Dengan demikian, pembelajaran akan memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.

Simpulan
Perubahan memang sangat dibutuhkan dalam rangka mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Demikian pula dengan perubahan kurikulum, dari KTSP ke Kurikulum 2013. Penerapan Kurikulum 2013 akan dapat memberikan hasil yang baik jika benar-benar dirancang dengan persiapan yang matang. Dari segi waktu sosialisasinya pun tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa. Oleh karena itu, pemerintah hendaknya memberikan tempo yang jelas dan pelatihan yang menyeluruh dalam memperisapkan pengimplementasian kurikulum 2013. Jika hal-hal tersebut tidak dilaksanakan, maka akan memunculkan banyak kelemahan dalam penerapan Kurikulum 2013.

Oleh karena itu, hal-hal yang menjadi syarat utama yang mendukung keberhasilan penerapan Kurikulum 2013 harus dipenuhi. Jika hal-hal yang menjadi syarat utama kesiapan penerapan Kurikulum 2013 benar-benar telah dilengkapi dan dilaksanakan, niscaya penerapan kurikulum 2013 tersebut akan disambut baik oleh berbagai pihak. Hal ini menjadi dampak dari perubahan pola pikir terhadap penerapan Kurikulum 2013, yang dijadikan sebagai cara untuk menjawab tantangan perkembangan masa depan, bukan sebagai beban baru dalam pendidikan.

Referensi
http://puskurbuk.net/web/uji-publik-kurikulum-2013.html (Diakses tanggal 5 April 2013 Pukul 10.00 WIB.)
http://puskurbuk.net/web/wawancara-kemdikbud-kur2013-bag1.html (Diakses tanggal 5 April 2013 Pukul 10.00 WIB.)
http://puskurbuk.net/web/wawancara-kemdikbud-kur2013-bag2.html (Diakses tanggal 5 April 2013 Pukul 10.00 WIB.)
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/ (Diakses tanggal 5 April 2013 Pukul 10.00 WIB.)

http://www.sekolahdasar.net/2012/12/metode-tematik-integratif-pada.html (Diakses tanggal 5 April 2013 Pukul 10.00 WIB.)

0 Response to "PENERAPAN KURIKULUM 2013, TANTANGAN ATAU HAMBATAN?"

Post a Comment